Tingkat keaktifan dan proses tumbuh kembang anak di usia bayi sampai balita menjadikan kondisi kesehatannya kerap terganggu sehingga tidak menutup kemungkinan jika masuk angin sering menyerang anak-anak. Di samping itu, daya tahan tubuh yang dimiliki anak-anak juga tidak sekuat daya tahan tubuh orang dewasa sehingga tidak heran jika anak lebih kerap masuk angin dibandingkan orang dewasa.
Pada umumnya kondisi cuaca yang tidak stabil, telat makan dan capek akibat aktivitasnya sehari-hari menjadi pemicu utama munculnya masuk angin pada anak. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu khawatir ketika sang buah hati kerap mengalami masuk angin seiring masa pertumbuhannya menjelang balita karena hal ini ialah wajar dan kerap terjadi dengan anak-anak lainnya. Dalam hal ini, masuk angin yang dimaksud ialah masuk angin dalam taraf wajar atau tidak terlaku berlebihan atau mengarah pada penyakit tertentu. Untuk meminimalisir adanya rasa cemas yang muncul, di bawah ini iah beberapa ciri atau gejala masuk angin yang kerap muncul pada anak-anak.
- Perut kembung disertai dengan rasa mual dan ingin muntah. Hal ini menjadi salah satu gejala masuk angin yang kerap dirasakan oleh anak-anak. Mereka akan merasakan sakit perut, mual disertai muntah. Adapun penanganan yang bisa Anda lakukan yakni dengan tidak memberikan makanan pedas, berlemak dan minuman mengandung kafein ataupun soda. Jika gejala tidak berangsur membaik, Anda bisa memeriksakan mengenai kondisi tersebut pada dokter.
- Meriang, gejala ini merupakan suatu kondisi dimana anak merasakan dingin sehingga ingin selalu berada dalam ruangan dengan kehangatan. Kondisi ini pada dasarnya hampir menyerupai demam, dimana kondisi luar tubuhnya terasa panas jika disentuh orang lain namun si penderita akan merasa kedinginan. Gejala ini biasanya muncul sebagai awalan dalam berbagai kasus masuk angin dalam anak seperti misalnya batuk ataupun pilek.
- Hilangnya nafsu makan kerap menjadi gejala selanjutnya yang menandai munculnya masuk angin pada anak. Hal ini diakibatkan karena masuk angin mengakibatkan adanya rasa tidak nyaman yang dirasakan dalam tubuh si kecil, mulai dari kepala sampai kakinya. Oleh sebab itu, nafsu makan anak akan berkurang dibandingkan biasanya dalam kondisi normal. Bagi sebagian anak justru tidak mau makan atau benar-benar kehilangan nafsu makan ketika sedang masuk angin. Makanan favoritnya juga bisa jadi ditolak ketika sang anak sedang merasakan masuk angin.
- Diare, selain tiga hal yang telah disebutkan sebelumnya gejala masuk angin yang satu ini juga kerap dialami oleh anak. Ditandai dengan peningkatan intensitas buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari serta perubahan tinja yang lebih cair dibandingkan kondisi pada umumnya. Adapun pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan yakni dengan memberikan oralit sebagai bahan yang ampuh meredakan diare agar anak tidak mengalami dehidrasi atau terlalu banyak kehilangan cairan dalam tubuhnya. Jika Anda tidak memiliki oralit kemasan, maka bisa digunakan campuran air hangat dengan sedikit garam sebagai alternatif bahan lain yang bisa digunakan.
Beberapa gejala di atas mengakibatkan anak mudah rewel dan kerap menangis sehingga Anda harus lebih berhati-hati ketika mengurus anak. Dengan demikian, Anda harus lebih perhatian serta sesegera mungkin memberikan pertolongan pertama kepada anak. Jika kondisi tidak kunjung membaik, maka harus segera diperiksakan ke dokter.
Dengan demikian, Anda harus lebih perhatian serta sesegera mungkin memberikan pertolongan pertama kepada anak seperti memberikan Sleek Baby Telon Oil yang dapat memberikan kehangatan pada anak.
0 Komentar